Minggu, 29 Maret 2015

           Setelah melihat kondisi Asrama Putra Nayak Pemda Jayawijaya yang bertempat di Jayapura,Tepatnya Abepura Kamkey,Sungguh sangat memprihatinkan dengan kurangnya fasilitas dalam asrama,sehingga banyak mahasiswa yang merantau dari jauh datang dengan tujuan melanjutkan studi namun terkendala karena minimnya perekonomian dalam keluarga,sehingga mereka memutuskan untuk masuk dalam Asrama yang telah di sediakan oleh pemda,
          Namun perlahan dengan berganti-gantinya jabatan pemerintah daerah menjadi dampak tersendiri bagi mahasiswa yang mendiami asrama tersebut,,
         Contohnya duluh Mahasiswa menjadi prioritas utama oleh pemerintah daerah dengan menyediakan fasilitas asrama yang baik,Tapi sekarang,Banyak mahasiswa yang nganggur akibat kurangnya fasilitas asrama dan kebutuhan pribadi seperti,Air,dan Makanan serta kebutuhan pribadi yang di maksud adalah,Bantuan Beasiswa kepada mahasiswa baik studi akhir maupun mahasiswa yang masih aktiv kulia,
            Berikut Video di atas kiranya dapat memperjelas situasi yang di alami oleh Para Penghuni Asrama Pemda Jayawijaya.
                         Holandia,03/30/15
By.Heyo

Minggu, 22 Maret 2015

Tragedi yang sedang terjadi

               Pernahkah kita merasa bahwa tragedi yang menjadi kenyataan hidup sedang terjadi,Dimana Pemusnahan Etnis suku ras budaya sedang di Tiadakan,Budaya Adat istiadat masing-masing suku wilayah adat/hak ulayat adalah Identitas seseorang dimana dan kemanapun ia pergi dan bertempat,Namun belakangan ini banyak muda mudi (Khusus Papua,Wamena) yang tidak memandang dan memahami akan hal itu,Kebanyakan tergoda dan terbuai oleh akan hal-hal yan dimiliki,digayai oleh ras negara suku lain dengan meniru gaya orang lain,
              Mengapa demikian,?
Zaman perubahan era globalisasi, Namun bagaimana sampai pada kenyataannya Identitasnya dilupakan,Ke-Alimanannya ditiadakan (Busana adat/budaya),
Busana Orng suku Balim adalah dengan memakai Koteka pada Pria dan bertelanjangkan tubuh (tanpa baju) dan di hiasi aksesoris budaya adat di wajah dan tubuhnya, Bukan dengan memakai baju atau celana,Itu tidak,! Kemudian pada kaum Wanita di hiasi wajahnya dan memakai Sali/Yokal (Bukan memakai Celana dan BAJU ataupun BH dan NOKEN Menutupi Buah Dadanya),
              Namun sekarang yang kita lihat, 
              Kebanyakan muda mudi tidak mengikuti dan memahami benar apa arti Sebuah Peninggalan dan Tradisi para leluhurnya,Karena termalu oleh akan hal-hal yang baru (Zaman) dan Pacar ataupun orang yang di sukainya, maka sifat dan ke_Taatannya kepada Budaya jati dirinya di lupakan
Semoga ini dapat menghasratkan kita akan hal-hal Nilai Kebudayaan yang kita Miliki dan yang telah diberi oleh Para Leluhur.
Holandia/22/03.15
by.
Heyo Assllok

Dunia Andromeda: Tradisi Unik Papua : Potong Jari Sebagai Ungkapan ...

Dunia Andromeda: Tradisi Unik Papua : Potong Jari Sebagai Ungkapan ...: Apakah ungkapan kesedihan yang dipertunjukkan oleh seseorang yang kehilangan anggota keluarganya. Menangis, barang kali itu yang pali...

Mengemis Di Atas Tanah Leluhur Sendiri

Pada umumnya Alam Tanah Leluhur Papua di kenal sebagai tanah yang kaya akan sumber daya alamnya,Pepohonan hijau nan indah,dihiasi kicauan burung-burung dan hewan-hewan yang mewarnai keindahan alamnya ditambah gunung-gunung dan lautan serta sungai dan tersimpan pula diperut bumi Papua yang mengalirkan emas dan perak yang menambah indah panorama alamnya,

Namun semua bukanlah hal yang dinikmati oleh sebagian besar masyarakat Papua yang mempunyai hak ulayat masing-masing suku Adat yang telah sejak duluh sudah mendiami Alam Papua,Melainkan dinikmati dan dikuasi oleh Para hama Parasit yang datang dari berbagai tempat dengan tujuan hanya ingin menguras hasil kekayaan Alam di Bumi Cenderawasih yang tersimpan sejuta kekayaan Alam,

Dengan berbagai cara dan kebohongan mereka para hama Parasit berusaha membujuk rakyat pemilik hak ulayat,Berusaha mengadakan sistem pembarteran dengan barang baru yang mereka bawah dari daerahnya (Garam,Kornet,Gelang,Parang,Kapak,Dll),dengan hasil bumi rakyat yang tak ternilai harganya,Dengan berbagai alasan mengatakan ini..itu adalah hal baik,sulit didapat,memiliki nilai tukar yang besar,Sungguh kita di Bodohkan dengan termakan omongan Kebodohan dari para hama parasit tersebut

Sungguh menyedihkan dan sangat di sayangkan,Hasil kekayaan alam yang selalu menjadi ibu dan ayah untuk menjaga dan memberi mereka makan di tukar Cuma-Cuma dengan hal yang sekarang kedengarannya murahan dan tak memiliki nilai tukar tambah yang besar seperti dahulu kala yang memiliki nilai tukar tambah yang besar,

Dari segi pendidikan duluh memang dapat dikatakan masyarakat belum mengetahui hal-hal yang berbauh moderen dan itu perlu di fahami,Namun perlahan mengikuti masa globalisasi dari waktu ke waktu sekarang kebanyakan masyarakat mulai memahami,Bahwa mereka dahulu di Bodohi oleh sekumpulan para Hama Parasit,

Meskipun demikian sekarang juga banyak masyarakat yang malas tahu dengan membiarkan tanah,lahan yang seharusnya dapat dijadikan kebun,rumah dengan mengelola hasil Sumber Daya  Alam Papua, Mereka Jual bahkan gadai kepada para hama Parasit yang datang diam-diam mencuri kekayaan Alam Papua,

Jika semua menghilang dan telah menjadi milik para Hama Parasit,Kemana rakyat generasi berikut akan Pergi dan tinggal kemudian membuat lahan kebun demi mempertahankan kehidupannya,???

Haruskah mereka meminta dan mengemis kembali kepada para Hama Parasit Yang adalah pendatang di Negeri mereka (Rakyat) sendiri.???

Sungguh kelak akan menjadi tragedi pemusnahan etnis Papua,dimana ada ceritera dahulu kala hiduplah orang-orang Papua di Negeri ini,Namun sekarang mereka menjadi Pendatang di atas tanah leluhurnya sendiri.

Waaawaawa..Nayak Lauk.

 Holandia,Papua,21/03/15

By.Heyo Assllok



Jumat, 20 Maret 2015

TOLAK PEMBANGUNAN MAKO BRMOB,DI WAMENA JAYAWIJAYA,PAPUA, ITU HARGA MATI.


               Dengan maju tak gentar rakyat menyuarakan hak Aspirasinya yaitu Menolak Pembangunan Markas Komando Brigadir Mobil yang sedianya akan dibangun di wamena jayawijaya,Namun aspirasi keluhan Masyarakat belum juga terjawab hingga kini,Apa pemerintah Jayawijaya sengaja menutup mata dan telinganya,Mengapa demikian,
               Rakyatlah yang memilih kalian sebagai para elit kepemerintahan,namun apa jasa kalian kepada rakyat jika aspirasi rakyat saja kalian susah dan kalang kabut untuk menjawabnya,selalu saja ada alasan-alasan tertentu yang dikatakan kepada rakyat,dengan iming-iming khir Uang.
              Namun sekarang rakyat tidaklah mudah di bodohi dengan hal tersebut sebab Kami anak-anak mereka yang menimbah ilmu di berbagai tempat khusus putra putri koteka yokal Siap Menyuarakan Hak dan Aspirasi Rakyat Orang tua kami di Kampung Halaman Kami,Dan kami MENOLAK DENGAN TEGAS KEPADA PEMERINTAH JAYAWIJAYA,Bahwa Pembangunan Markas Komando Brigadir Mobil di Jayawijaya,Wamena.Segera di HENTIKAN dan ITU HARGA MATI.

Wawawaaa

HeyoAssllok
Holandia.18/03/15